Pengertian
Metode Pekerjaan Sosial dengan Kelompok (Group Work)
The National Association of social
work (1947) mengartikan Social Group Work sebagai suatu
pelayanan kepada kelompok dimana tujuan utamanya untuk membantu anggota
kelompok memperbaiki penyesuaian sosial mereka(social adjustment),dan tujuan
keduanya untuk membantu kelompok mencapai tujuan-tujuan yang di sepakati oleh
masyarakat.
Gisela Konopka(1972) mengemukakan
bahwa Social Group Work merupakan suatu pendekatan yang dengan langsung
menyadarkan individu melalui pengembangan kapasitasnya saat menghubungkan dia
dengan kelompoknya,agar dia belajar memberikan kontribusi kepada kelompok.
Kebutuhan
–kebutuhan manusia yang hanya dapat di penuhi melalui kelompok tersebut menurut
Charles E.Hendry dalam H.B. Trecker (1950)adalah:
1.
Kebutuhan-kebutuhan dasar (elemental
needs), yang terdiri atas :
a)
Kebutuhan akan persahabatan
b)
Kebutuhan akan pengetahuan
c)
Kebutuhan akan berpetualang.
d)
Kebutuhan berkarya secara kreatif.
e)
Kebutuhan untuk diterima kelompok.
2.
Kebutuhan-kebutuhan perkembangan (developmental
needs) yaitu kebutuhan-kebutuhan yang muncul sesuai dengan tahap kematangan
seseorang, dari masa kanak-kanak ,menuju masa kedewasaan ,yaitu:
a)
Kebutuhan akan teman dari jenis kelamin
yang berbeda (anak laki-laki terhadap anak perempuan atau sebaliknya)
b)
Kebutuhan untuk memperoleh kebebasan
dari orang tua
c)
Kebutuhan untuk menyesuaikan
program-program diri sendiri dengan perubahan –perubahan fisik ,ekonomi serta
perubahan-perubahan kemampuan lainnya yang dialami (mental,sosial)
3.
Kebutuhan –kebutuhan fungsional
(functional needs),yang meliputi :
a)
Kebutuhan untuk mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan artistic (seni), tangan ,dan ketrampilan teknis lainya.
b)
Kebutuhan untuk mengadakan hubungan
dengan alam .
c)
Kebutuhan untuk melakukan komptemplasi
secara kreatif , komptemplasi adalah merenung untuk mengkaji perbuatan yang
telah di lakukan ,mencari ilham ,menemukan kebenaran dll.
d)
Kebutuhan untuk mempelajari hal-hal yang
tidak berkaitan dengan pekerjaan(ekstra kurikuler)
2.2 Tujuan Pekerjaan Sosial dengan Kelompok
Menurut
Albert S .Alisi(1980)tujuan pekerjaan sosial dengan kelompok adalah:
1) Korektif
, memberikan pengalaman-pengalaman restorative (perbaikan)dan remidial
(pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial atau perpecahan
individu-individu atau di dalam situasi-situasi sosial .
2) Preventif
,mencegah perpecahan pribadi dan sosial dimana terjadi kemerosotan/kemunduran
yang membahayakan.
3) Pertumbuhan
dan perkembangan yang normal,memudahkan proses pertumbuhan dan perkembangan
normal anggota-anggota kelompok, terutama selama masa-masa tertentu yang
menekan (stressfull) dalam siklus kehidupan.
4) Peningkatan
pribadi ,mencapai secara lebih besar pencapaian cita-cita (self fullfilment) dan
peningkatan pribadi melalui hubungan-hubungan antar pribadii yang berarti dn
merangsang (stimulating)
5) Tanggung
jawab dan partisipasi warga ,menanamkan nilai-nilai demokratis dikalangan anggota-anggota
kelompok ,dibantu untuk terlibat secara bertanggungjawab baik sebagai anggota
kelompk ,sebagai individu-individu maupun sebagai partisipan aktif dalam
masyarakat.
2.3
Tipe –Tipe Kelompok dalam Pekerjaan Sosial dengan Kelompok.
Tipe-tipe
kelompok dapat dijadikan alternativ pemecahan masalah dalam pekerjaan sosial
dengan kelompok antara lain:
1. Social
conversation Group(kelompok percakapan sosial)
Percakapan
sosial ini sering digunakan untuk tujuan menguji dan menentukan seberapa dalam
suatu hubungan dapat dikembangkan antara orang-orang yang belum saling mengenal
dengan baik.
Percakapan
sosial sering menghilang dan cenderung berubah tanpa tujuan.dalam percakapan
sosial tidak terdapat topik –topik yang teragenda secara formal.jika topiknya
dangkal,subyek pembicaraan mudah berubah .individu-individu yang menjadi
anggota kelompok ini mungkin memiliki tujuan-tujuan tersendiri,tetapi
tujuan-tujuan tersebut tidak perlu menjadi agenda kelompok secara
keseluruhan.
2. Recreation
Skill Group(kelompok-kelompok rekreasi)
Tujuan
kelompok ini adalah memberikan kegiatan-kegiatan untuk kesenangan.
Kegiatan-kegiatan sering bersifat spontan ,tidak harus ada pemimpin ,tempat dan
peralatan tidak perlu banyak, artinya akomodasi bersifat praktis , contoh
permainan terbuka di lapangan ,permainan terbuka di ruangan, permainan atletik
informal ,dan perkemahan remaja.
Beberapa
lembaga menyediakan tempat khusus berupa ruangan fisik untuk rekreasi ni
.dengan berekreasi dalam suasana rekreasi semacam ini dapat membantu membangun
karakter anggota dan mencegah kenakalan terutama di kalangan remaja.
3.
Recreation Skill Group (kelompok-kelompok rekreasi ketrampilan)
Tujuan
kelompok ini adalah untuk meningkatkan beberapa ketrampilan dan pada waktu
bersamaan memberikan pula kesenangan .berbeda dengan kelompok –kelompok
rekreasi no (2) ,kelompok ini memerlukan penasehat,pelatih dan instruktur,serta
lebih berorientasi pada aturan permainan.
Contoh:tim-tim
olah raga yang salng berkompetensi dalam olah raga renang,basket ,golf atau
yang bersifat seni.
4. Educational
Group(kelompok pendidikana)
Fokus
kelompok ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan mempelajari
ketrampilan-ketrampilan yang lebih kompleks.pemimpin biasanya seorang
profesional yang benar-benar terlatih dan ahli dalam bidang-bidang
tertentu.misalnya topik-topik yang mencakup praktek-praktek ketrampilan dalam
mengurus bayi(baby sister )kursus kecantikan ,kursus otomotif ,kursus bahasa
inggris dll.
5.
Problem Solving Decission Making(kelompok pemecah masalah dan pengambilan
keputusan )
Dalam
kelompok ini pihak pemberi dan pihak penerima pelayanan-pelayanan sosial dapat
secara bersama-sama terlibat dalam kegiatan.pemberi pelayanan mengunakan
pertemuan-pertemua untuk mencapai tujuan suatu rencana pengembangan bagi
seorang klien atau sekelompok klien.kelompok harus dapat memutuskan bagimana
mengalokasikan sumber-sumber dana yang terbaik ,juga memutuskan bagaimana
memperbaiki pelaksanaan pelayanan bagi klien ,merubah keputusan –keputusan
kebijakan dari lembaga ,memutuskan bagaimana memperbaiki usaha-usaha koordinasi
dengan lembaga-lembaga lain.
Penerima
manfaat yang masih potensial dapat membentuk kelompok untuk menemukan
pendekatan-pendekatan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat saat ini.
Data tentang kebutuhan-kebutuhan masyarakat saat ini .data kelompok digunakan
sebagai alat baik untuk mengembangkan program ,maupun untuk mempengaruhi
lembaga –lembaga yang ada agar memberikan elayanan.
Setiap
partisipan biasnya memiliki minat (Interest)pribadi dan terlibat langsung dalam
proses pencapaian tujuan .dalam kelompok ini biasanya terdapat seorang pemimpin
formal berdasarkan pemilihan ,dan pemimpin –pemimpin lainya kadang-kadang mulai
selama proses berlangsung.dalam hal ini pekerja sosial dapat berfungsi sebagai
stimulator dan organisator juga sebagai partisipan kelompok tersebut.
bersifat
umum dan khusus. Prinsip umum merupakan dasar pelaksanaan praktik pekerjaan
sosial pada umumnya, sedangkan prinsip khusus berkaitan langsung dengan prinsip
yang diterapkan pada praktik metode bimbingan sosial kelompok.
6. Self
Help Group(Kelompok bantu diri)
Kelompok-kelompok
bantu diri menjadi semakin populer dan sering diangap berhasil dalma membantu
individu-individu yang mempunyai masalah pribadi atau masalah sosial. Menurut
Katz dan bender ,definisi kelompok bantu diri adalah :suatu kelompok kecil yang
disusun untuk membantu (Mutual aid) dan untuk mencapai tujuan khusus serta
bersifat sukarela.
Kelompok
bantu diri ini dapat dibagi menjadi beberapa bentuk:
a.
Kelompok yang memiliki fokus perhatian
pada pemecahan masalah yang dialami oleh diri sendiri ,seperti kelompok
penyandang masalah narkoba,alkoholis dll
b.
Kelompok yang memiliki fokus pada
advokasi sosial (pembela) seperti kelompok yang hak-hak penyandang cacat
,kelompok yang memperjuangkan hak-hak kaum homosexsual dll
c.
Kelompok yang memiliki fokus untuk
menciptakan pola hidup alternatif .misalnya kelompok-kelompok keagamaan yang
menciptakan alternatif kehidupan baru untuk mencapai ketenangan atau kebahagian
yang hakiki.
d.
Kelompok orang-orang yang merasa dirinya
tersisih /tersingkir .kelompok ini memberikan perlindungan kepada orang-orang
yang merasa tertekan oleh anggapan-anggapan buruk dari masyarakat seperti
kelompok eks narapaidana, eks penyandang narkoba, eks pelacur, OHIDA (orang
yang hidup dengan penderita aids)
e.
Kelompok gabungan dari masalah-masalah
diatas (point a s/d d)
7. Socialization
Groups (kelompok sosialisasi)
Banyak
penulis yang menganggap bahwa tipe kelompok ini merupakan fokus utama Group
Work .secara umum tujuannya yaitu untuk mengembangkan atau mengubah sikap-sikap
dan perilaku-perilaku anggota kelompok agar dapat lebih di terima secara
sosial.fokus-fokus lainnya adalah pengembangan ketrampilan sosial,meningkatkan
kepercayaan diri dan merencanakan masa depan.misal : bekerja untuk sekelompok
lanjut usia pada rumah perawatan (panti) untuk memotivasi mereka agar mau
terlibat dalam berbagai kegiatan.
8. Therapeutic
Groups (Kelompok penyembuhan)
Pada
umumnya kelompok-kelompok terapi ini terdiri dari orang-orang yang memiliki
masalah –masalah emosional yang agak berat.misalnya orang-orang yang mempunyai
kepribadian ganda ,kelinan jiwa ,histeris . pemimpin kelompok ini memerlukan
ketrampilan /keahlian persepsi ,pengetahuan tentang perilaku manusia ,dinamika
kelompok ,kemampuan melakukan konseling kelompok ,serta mampu menggunakan
kelompok untuk mengubah perilaku.
Sama
dengan konseling one-to-one ,tujuan kelompok terapi adalah membuat anggota
supaya dapat mengeksplorasi masalah –masalah mereka secara mendalam ,dan
kemudian mengembangkan satu atau lebih strategi untuk mengatasi masalah
tersebut.terapis kelompok biasanya menggunakan beberapa pendekatan
psychotherapy sebagai pedoman untuk mengubah sikap atau perilaku anggota
.misalnya: psikoanalisis, terapi realitas teori belajar ,terapi rasional
,analisis transaksi,terapi yang terpusat pada klien ,dan psikodrama
9. Sensivity
Groups (kelompok melatih kepekaan)
Encounter
Group (kelompok pertemuan) sensivity training(pelatihan kepekaan) dan T
training group ,adalah istilah –istilah yang sering dianggap sama.
Inti
dari kegiatan kelompok ini adalah melakukan percakapan yang mendalam dengan
sepenuh hati dan jujur tentang mengapa mereka berperilaku seperti itu dalam
kelompok, tujuan kelompok ini yaitu untuk memperbaiki masalah kesadaran antar
pribadi (interpersonal problem). Untuk mencapai suatu perubahan maka di
perlukan tahap-tahap:
1)
Unfreezing(pencairan) 2) Change 3)Refreezing (pembekuan kembali).
Taha
pertama Unfreezing terjadi ketika harapan-harapan kita
tidak tercapai , pemimpin biasanya mulai dengan pernyataan yang mendorong
anggota-anggota kelompok untuk berpartisipasi, terbuka dan jujur serta
mengharapkan perasaan menjadi berbeda (mencair)
Tahap
kedua dari proses tersebut adalah Change yaitu:
Yaitu
dengan reaksi-reaksi spontan ,atau memberikan feed back (umpan balik) kepada
orang lain.
Tahap
ketiga adalah Refreezing yaitu pembekuan kembali,dimana
perubahan yang telah di capai diusahakan tidak mengalami perubahan atau
penurunan sehingga perlu pembekuan.tujuan tahap ini adalah perubahan dapat
berjalan secara continue sehingga dapt berinteraksi secara efektif.
Kelompok
sensitivity ini tidak secara langsung memecahkan masalah emosional atau masalah
khusus lainya yang dialami seseorang seperti masalah minuman keras ,perasaan
depresi ,kelainan seksual dll akan tetapi lebih tertuju pada upaya peningkatan
kesadaran personal atau interpersonal serta mengembangkan pola-pola interaksi
yang lebih efektif.
2.7
Fungsi Bimbingan sosial kelompok
Sebagai
metode pekerjaan sosial, bimbingan sosial kelompok mempunyai mempunyai fungsi
sebagai berikut.
a. menolong
individu yang tertekan atau mengalami masalah
b. menolong
kelompok untuk mencapai tujuan
c. mengadakan
kegiatan yang bersifat preventif dan pengembangan.
2.1 Individu Sebagai Target Intervensi
Kelompok
Beberapa
faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan kelompok.
1.Faktor Waktu
Faktor
yang sangat penting dalam meningkatkan perubahan individual melalui kelompok
adalah faktor kelompok .faktor kelompok ini dapat dipecah lagi kedalam tiga
unsur.
-
Kerangka waktu,pekerja sosial dapat
meminta kepada kelompok untuk mengalokasikan waktu tertentu kepada seorang
anggota yang membutuhkan perhatian khusus dari pekerja sosial.
-
Pendekatan tertentu ,yang digunakan di
dalam kelompok untuk membantu anggota secara individual,misalnya pendekatan
pemecahan masalah,alokasi peran dan umpan balik.
-
Intensitas perhatian kelompok kepada
anggota secara individual .
2.
Faktor ukuran (size) kelompok
Ukuran kelompok ini menjadi faktor utama
yang menentukan pemberian pemberian waktu kepada pekerja sosial untuk melakukan
interaksi kepada salah seorang anggota yang membutuhkan.kelompok yang kecil
(5-7 anggota) mungkin lebih memungkinkan untuk memperhatikan salah satu anggota
yang membutuhkan,sebaliknya kelompok yang besar mungkin kurang memberikan
perhatian terhadap salah satu anggota.
3. Isu-isu Teoritis
Mencakup perhatian utama pekerja sosial
yang dijadikan landasan teoritis bagi pelaksanaan praktek
pertolongannya.artinya landasan teoritis mana yang dijadikan perhatian pekerja
sosial.teori yang satu menyatakan bahwa fokus dari kelompok adalah proses
kelompok yang terutama menggarisbawahi tentang pentingnya antar anggota,atau
kurang memberikan perhatain kepada masalah individu satu persatu.
Sedangkan teori yang lain justru
mengutamakan perhatian kepada masalah individu satu persatu,karena bagaimana
juga tujuan akhir dari suatu proses pertolongan ,baik secara individual ataupun
secara kelompok adalah keberfungsian orang sebagai individu.
Peranan Aktif pekerja sosial yaitu bahwa
pekerja sosial menggunakan kemampuannya untuk:
a.
Teknik untuk mengubah presepsi
individual.
b.
Teknik untuk menggubah kognisi
individual.
c.
Teknik untuk mengubah afeksi individual
.
d.
Teknik untuk mengubah aksi/perilaku
individu
2.8
Peran –peran Pekerja Sosial
Bila pekerja
sosial melakukan intervensi kepada lingkungan dalam melakukan perubahan pada
perilaku anggota kelompok maka pekerja sosial dapat menggunakan peran berikut:
a.
Advocate
Charles F.Grosser menegaskan bahwa klien seringkali
berada pada situasi konflik drngan berbagai institusi sosial .oleh karena itu
,pekerja sosial yang melaksanakan peran advocate ini dapat berfungsi sebagai
partisipan dalam konflik tersebut.
b.
Mediator
Pada peranan ini pekerja sosial berupaya untuk
memecahkan perselisihan antar anggota yang satu dengan anggota yang lain,pada
peranan ini ,pekerja sosial juga membantu kelompok-kelompok yang bertentangan
untuk saling bernegosiasi .
c.
Broker.
Pekerja sosial memusatkan perhatiannya pada upaya
untuk membantu anggota kelompok untuk memilih sumber-sumber sosial yang
dibutuhkan ,dan kemudian membantu mereka memanfaatkan sumber tersebur.aspek
penting dalam peranan ini adalah mengupayakan suatu tindakan agar unsur-unsur
dari lingkungan,serta sumber-sumber sosial yang berada dalam lingkungan agar
bersedia memberikan informasi kepada anggota kelompok mengenai prosedur
pemanfaatanya.
d.
Conferee
Middleman dan Goldbeerg menggambarkan peranan ini
dalam suatu situasi dimana dua atau lebih orang yang berkonsultasi bersama,
mendiskusikan dan membandingkan opini-opininya berunding serta merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan serta konferansi.aktifitas utama dalam peranan
ini adalah upaya pemecahan masalah serta peningkatan proses komunukasi.
DAFTAR PUSTAKA
Garvin,Charles,1987.Conteporary
Group Work.New Jersey :Prentice Hall –Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar